Kalau kamu suka jalan-jalan ke tempat yang belum terlalu ramai tapi punya pemandangan luar biasa, Paropo di ujung Desa Silalahi bisa jadi pilihan.

Lokasinya memang cukup jauh dan akses ke sana belum bersahabat, tapi semua perjuangan itu bakal terbayar begitu kamu lihat langsung keindahan alamnya.

Untuk sampai ke sana, pengunjung harus melewati jalan yang belum diaspal. Medannya masih jalan tanah dan batu, bahkan harus melintasi kebun jagung milik warga.

Tapi jangan menyerah dulu! Di sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi pemandangan tepi Danau Toba yang menenangkan, dengan udara sejuk khas pegunungan.

Sesampainya di Paropo, kamu akan disambut hamparan danau biru yang luas, suara air sungai yang mengalir langsung ke danau, dan bahkan ada air terjun kecil yang bisa dilihat dari kejauhan.

Tempat ini benar-benar masih alami. Nggak ada permukiman warga, nggak ramai orang, cuma kamu, alam, dan suasana damai.

Satu-satunya tempat jualan makanan di sana cuma satu warung kecil. Jadi, kalau mau ke sana, sebaiknya bawa bekal sendiri.

“Awalnya saya pikir bakal zonk karena jalannya jelek banget. Tapi setelah sampai, wah... keren parah! Pemandangannya juara, cocok buat healing,” ucap salah satu wisatawan yang baru pertama kali datang ke Paropo.

Sayangnya, tempat sebagus ini belum dikelola dengan baik.

Beberapa pengunjung mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) dari oknum warga setempat, padahal nggak ada tiket resmi.

Hal ini cukup disayangkan karena bisa bikin orang kapok datang lagi.

Akses jalannya pun perlu perhatian lebih dari pemerintah setempat agar lebih aman dan nyaman buat pengunjung.

Meski begitu, keindahan dan ketenangan Paropo tetap bikin banyak orang jatuh cinta.

Tempat ini jadi semacam ‘hidden gem’ di Danau Toba yang belum banyak dieksplor.

Buat kamu yang suka wisata alam, foto-foto cantik, atau sekadar pengin duduk menikmati ciptaan Tuhan, Paropo wajib banget masuk daftar destinasi kamu.